Jumat, 21 Agustus 2015

Bernostalgia di Kota Lama Ponorogo

Di sejarah berdirinya Ponorogo, dalam Jawa Timur sempat mengalami transfer pusat pemerintahan. Sebelum pada tempat sekarang ini pusat pemerintahan ada di sekitaran Pasaran Pon, orang lebih gemar menjelaskan Kota Lama.

"Prapatan Pangsa pasar Pon" tersebut jadi pusat acara rakyat, pangsa itu berdiri sejak zaman Ponorogo berdiri akhirnya kini, tetapi besar serta luasnya kalah juga Pasaran Songgolangit yang menjadi pasaran induk Ponorogo sekarang itu.

Prapatan (perempatan) itu jadi batas 3 kecamatan yakni Babadan, Siman juga Jenangan, serta menjadi batas 4 kelurahan yakni Kadipaten, Singosaren, Mangunsuman, dan Patihan Wetan.

Bermacam bangunan dan peninggalan bersejarah selalu bisa kita nikmati serta kita pelajari dengan dirawat pada akhirnya kini. Berikut liputannya.

Makam Setono, komplek makam seluruh bangsawan sekaligus semua penyebar agama Islam berada dalam timur perempatan belok ke kiri tepatnya di cara Raden Katong, Kelurahan Setono, Kecamatan Jenagan.

Itu menjadi salah satu tujuan bertamasya religi, dikarenakan dalam makam itu disemayamkan diantara lain Sunan Katong (Raden Katong). Beliau putra Prabu Brawijaya yang ialah utusan Raden Patah dari Demak demi menyebarkan agama Islam sekaligus meredakan pemberontakan pada Suru Kubeng (oleh daerah Jetis Ponorogo) yang dipimpin oleh Ki Ageng Kutu.

Disemayamkan juga Ki Ageng Mirah (dari Demak), Patih Seloaji, dengan semua istri Sunan Katong berikut keturunan dan pengikutnya.

Makam itu buka di Kamis malam Jumat, serta andai berada peziarah di luar saat itu sukses menghubungi juru kunci yang berada bukan jauh dari komplek makam.

Pada alternatif menuju makam ada 3 gapura (regol) seperti gambar pada melawan, juga ada tiga bursa ke bangunan utama. Dan dalam komplek makam ini berada masjid serta madrasah yang menjadi kegiatan keagamaan sejauh ini.

Masjid Kauman Kota Lama, ada pada utara perempatan Pasaran Pon belok kiri, bangunan masjid selalu berdiri kokoh dan dipakai sampai sekarang. Angka season pembuatan 1560 serta dipugar musim 1965 sesuai di prasasti yang terdapat dalam halaman masjid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar